Sensor Suhu
Berfungsi untuk mengubah temperatur/suhu menjadi beda
potensial listrik.
Jenis-jenis sensor suhu:
- Thermokopel
Berfungsi sebagai sensor suhu rendah dan tinggi, yaitu
suhu serendah 3000F sampai dengan suhu tinggi yang digunakan pada proses
industri baja, gelas dan keramik yang lebih dari 30000F. Thermokopel dibentuk
dari dua buah penghantar yang berbeda jenisnya (besi dan konstantan) dan
dililit bersama.
Prinsip Kerja :
Jika salah satu bagian pangkal lilitan dipanasi, maka
pada kedua ujung penghantar yang lain akan muncul beda potensial (emf).
Thermokopel ditemukan oleh Thomas Johan Seebeck tahun 1820 dan dikenal dengan
Efek Seebeck.
Efek Seebeck:
Sebuah rangkaian termokopel sederhana dibentuk oleh 2
buah penghantar yang berbeda jenis (besi dan konstantan), dililit bersama-sama.
Salah satu ujung T merupakan measuring junction dan ujung yang lain sebagai
reference junction. Reference junction dijaga pada suhu konstan 320F (00C atau
680F (200C). Bila ujung T dipanasi hingga terjadi perbedaan suhu terhadap ujung
Tr, maka pada kedua ujung penghantar besi dan konstantan pada pangkal Tr
terbangkit beda potensial (electro motive force/emf) sehingga mengalir arus
listrik pada rangkaian tersebut.
Kombinasi jenis logam penghantar yang digunakan
menentukan karakteristik linier suhu terhadap tegangan.
Tipe-tipe kombinasi logam penghantar thermokopel:
- Tipe E (kromel-konstantan)
- Tipe J (besi-konstantan)
- Tipe K (kromel-alumel)
- Tipe R-S (platinum-platinum
rhodium)
- Tipe T (tembaga-konstantan)
Tegangan keluaran emf (elektro motive force)
thermokopel masih sangat rendah, hanya beberapa milivolt. Thermokopel bekerja
berdasarkan perbedaan pengukuran. Oleh karena itu jika ukntuk mengukur suhu
yang tidak diketahui, terlebih dulu harus diketahui tegangan Vc pada suhu
referensi (reference temperature). Bila thermokopel digunakan untuk mengukur
suhu yang tinggi makaa akan muncul tegangan sebesar Vh. Tegangan sesungguhnya
adalah selisih antara Vc dan Vh yang disebut net voltage (Vnet).
Besarnya Vnet ditentukan dengan rumus:
Vnet = Vh - Vc
Keterangan :
Vnet = tegangan keluaran thermokopel
Vh = tegangan yang diukur pada suhu tinggi
Vc = tegangan referensi
Gambar grafik tegangan terhadap suhu pada thermokopel
tipe E, J, K dan R :
Gambar di bawah ini menunjukkan beberapa thermokopel
yang dihubungkan secara seri membentuk thermopile. Thermopile ini diletakkan di
titik tengah pyrometer radiasi dan lensa yang digunakan untuk memfokuskan
radiasi (pancaran panas) agar jatuh pada thermopile.
Gambar Thermopile:
Gambar Pyrometer Radiasi:
Untuk masa sekarang thermokopel sudah dibuat dengan
kemasan yang mempunyai unjuk kerja yang lebih peka yang disebut thermopile yang
digunakan sebagai pyrometer radiasi.
Grafik hubungan suhu terhadap arus keluaran:
- Thermistor (Thermal Resistor/Thermal
Sensitive Resistor)
Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi
resistansi/hambatan listrik yang berbanding terbalik dengan perubahan suhu.
Semakin tinggi suhu, semakin kecil resistansi.
Simbol Thermistor :
Konstruksi Thermistor tipe GM102 :
Thermistor dibentuk dari bahan oksida logam campuran,
kromium, kobalt, tembaga, besi atau nikel.
Bentuk Thermistor :
- Butiran
Digunakan pada suhu > 7000C dan memiliki nilai
resistansi 100 Ω hingga 1 MΩ.
- Keping
Digunakan dengan cara direkatkan langsung pada benda
yang diukur panasnya.
- Batang
Digunakan untuk memantau perubahan panas pada
peralatan elektronik, mempunyai resistansi tinggi dan disipasi dayanya sedang.
Thermistor dibuat sekecil-kecilnya agar mencapai kecepatan tanggapan (respon
time) yang baik.
Pemakaian thermistor didasarkan pada tiga
karakteristik dasar, yaitu:
- Karakteristik
R (resistansi) terhadap T (suhu)
- Karakteristik
R (resistansi) terhadap t (waktu)
- Karakteristik
V (tegangan) terhadap I (arus)
Grafik hubungan antara resistansi terhadap suhu
thermistor :
Rangkaian Pengendali Suhu Ruangan Sederhana
(karakteristik R terhadap t):
Cara kerja rangkaian:
Saat temperatur masih dingin hambatan thermistor
sangat besar dibandingkan dengan R2, sehingga transistor dalam kondisi
menghantar lalu rele kontak (terhubung) dan heater (pemanas) menghasilkan
panas. Akan tetapi, ketika ruangan menjadi panas, thermistor juga ikut panas
sehingga hambatannya turun. Hambatan paralel thermistor dengan R2 menjadi
kecil, sehingga tegangan bias Tr juga kecil, mengakibatkan Tr dalam kondisi cut
off, rele tidak kontak dan heater tidak bekerja. Akibatnya, suhu ruangan turun.
Demikian seterusnya proses akan berulang dari awal dan suhu ruangan menjadi
konstan.
- RTD (Resistance
Temperature Detectors)
Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi
resistansi/hambatan listrik yang sebanding dengan perubahan suhu. Semakin
tinggi suhu, resistansinya semakin besar. RTD terbuat dari sebuah kumparan
kawat platinum pada papan pembentuk dari bahan isolator. RTD dapat digunakan
sebagai sensor suhu yang mempunyai ketelitian 0,03 0C dibawah 5000C dan 0,1 0C
diatas 10000C.
Konstruksi RTD bahan platinum:
RTD terpasang pada permukaan logam:
Hubungan antara resistansi dan suhu penghantar logam
merupakan perbandingan linear. Resistansi bertambah sebanding dengan perubahan
suhu padanya. Besar resistansinya dapat ditentukan berdasarkan rumus :
Besar resistansi pada suhu tertentu dapat diketahui
dengan rumus :
Keterangan :
R1 = resistansi pada suhu awal
R2 = resistansi pada suhu tertentu
Untuk menghasilkan tegangan keluaran dapat diperoleh
dengan mengalirkan arus konstan melalui RTD atau dengan memasangnya pada salah
satu lengan jembatan wheatstone.
Gambar rangkaian jembatan wheatstone dengan RTD:
Persamaan rangkaian jembatan wheatstone:
Prinsip kerja rangkaian: Bila RTD berada pada suhu
kamar maka beda potensial jembatan adalah 0 Volt. Keadaan ini disebut keadaan
setimbang. Bila suhu RTD berubah maka resistansinya juga berubah sehingga
jembatan tidak dalam kondisi setimbang. Hal ini menyebabkan adanya beda
potensial antara titik A dan B. Begitu juga yang berlaku pada keluaran penguat
diferensial.
Amplifier diferensial (penguat diferensial)
menggunakan IC op-amp yang berfungsi untuk menguatkan tegangan keluaran dari
rangkaian jembatan menjadi tegangan yang lebih besar. Jika rangkaian jembatan
pada posisi setimbang maka pada titik A dan B mempunyai tegangan dan arus yang
sama.
- IC LM
35
Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi tegangan
tertentu yang sesuai dengan perubahan suhu.
Rangkaian dasar IC LM 35:
Tegangan keluaran rangkaian bertambah 10 mV/0C. Dengan
memberikan tegangan referensi negatif (-Vs) pada rangkaian, sesor ini mampu
bekerja pada rentang suhu -550C – 1500C. Tegangan keluaran dapat diatur 0 V
pada suhu 00C dan ketelitian sensor ini adalah ± 10C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar